Seorang
gadis cantik berambut panjang berdiri sendirian menanti entah apa itu.Mata
gadis itu sayup sedih.Tidak terpancar sedikitpun kebahagiaan di dalam raut
mukanya.Lalu sebutir air mata berlari di pipinya yang putih dan lembut.Semakin
lama dia mengeluarkan air mata dari matanya yang jernih.Hatinya tersayat
sedih.Seperti ada pisau yang menyat-nyayat hatinya.
Kenyataan
pahit yang bertubi-tubi dia ketahui sekarang menjadi bom waktu di dalam
hatinya.Mungkin sebentar lagi bom itu akan meledak dan dia akan tewas,lebih
baik seperti itu dari pada dia menderita terlalu lama,pikirnya.Tanpa sadar dia berjalan
dan terus berjalan kearah ramainya kendaraan yang berlalu lintas di jalan.
“Aku
tidak takut tertabrak kendaraan ini.Aku tidak takut aku akan menjadi
berkeping-keping apabila aku tertabrak,itu bukan masalah bagiku.Aku tidak
peduli”batinnya,
Berjalan
semakin menengah semakin dekat dengan maut.Gadis ini ingin bunuh diri,tapi dia
sendiri tidak sadar.Semua kenyataan begitu sangat pahit.Kehidupannya pun
berantakan setelah dia tahu semua itu.
Maaf Dea,kami bukanlah orang tua kandungmu
Itu
adalah kata yang menyakitkan untuk gadis ini.Kata-kata yang sangat membuatnya
terpukul.Muncul dari ibunya.Ibu yang selama ini telah membesarkannya dengan
kasih sayang.Ibu yang selama ini menjadi orang terpenting yang selalu ada di
dalam hatinya.Dan kenyataannya dia bukanlah ibunya melainkan orang asing yang
telah membesarkannya dan menganggapnya menjadi anaknya.
Kami sendiri tidak tahu siapa orang tua
kandungmu,kami menemukan mu di depanpintu dengan sepucuk surat
Ayahnya
sama menunjukkan rasa bersalah karena telah membohongi putri yang sangat dia
cintai,putri yang selama ini menjadi anak yang sangat dia banggakan.Namun
sayang dia bukanlah putri kandungnya,sayang sekali kau bukanlah putri kandungku
Dea,kenapa orang tua kandungmu tega melakukan ini kepadamu?Anak sebaik dan
sepintar kau ini pasti akan menjadi anak yang sukses nanti.Seandainya kau
putriku,batin ayahnya setiap melihat putri kesayangannya membuatnya bangga dan
membuatnya bahagia.
Namun kenyataan
tidak bisa diubah.Dea bukanlah anak dari mereka.Dea sendiri ingin tahu siapa
kedua orang tuanya dan inin sekali bertanya kepada mereka
membuangnya.Satu-satunya petunjuk adalah suart itu,surat itu berisikan
Kepada Yang
terhormat yang telah menemukan anak kami,kami berterima kasih.
Kami berharap
agar kalian dapat merawat anak kami menjadi anak yang sukses dan kami sangat
berterimakasih akan hal itu.Karena kami tidak bisa merawatnya,kami terlalu
miskin untuk merawat anak kami.Jadi kami mohon rawat anak kami ini menjadi anak
yang baik dan sukses nantinya.
Terima
Kasih
Saat
membaca surat itu hatinya begitu terpukul.Kenapa kedua orang tuanya
meninggalkan dia hanya karena tidak punya uang untuk membesarkannya.Dea sendiri
tidak keberatan akan hal itu,tidak peduli miskin atau kaya tapi dia tetap ingin
bertemu dan mengenal kedua orang tuanya.
Dea
mulai mencari dimana keberadaan kedua orang tuanya saat itu.Mencari dan terus
mencari tanpa memperdulikan apapun.Di damping kedua orangtuanya,kakaknya Deni
dan kekasihnya Alex dia pun mencari dimana keberadaan kedua ornagtuanya.
Setelah
begitu lama,kira-kira 7 bulan.Mereka menemukan dimana keberadaan kedua prang
tua Dea.Tapi apa yang mereka harapkan justru sangat berbalik.Bukannya melihat
kedua orang tuanya tapi ini sangat menyediahkan.S elama 7 bulan
Dea habiskan untuk mencari orang tua kandungnya,namun itu semua tidak ada
gunanya.Sekarang orang tuanya telah meninggal.Mereka sakit keras dan setelah
itu mereka meninggal sebelum bisa menatap putrid mereka yang sekarang sedang
menanjak dewasa.Menatap putrid mereka yang sudah berusaha mati matian menemukan
mereka berdua,putrid yang selama ini mereka buang,putrid yang selama ini hidup
bahagi tanpa tahu kalau dia bukanlah anaka kandung dari kedua orang tuanya yang
selama ini membesarkannya.
Dea
langsung menangis di pusara kedua orang tuanya.Tdak pernah bertemu mereka,tidak
pernah melihat bagaimana wajah mereka.Tidak tahu apa pekerjaan mereka,makan apa
mereka sehari-hari,apa semua tercukupi?Kapan mereka lahir,apa mereka rindu
dengannya?
Semua
berkelebat di dalam hatinya.Perasaan sedih bercampur marah kecewa dan rindu
tumpah ruah tidak beraturan dia sana.Dea menangis dengan kencang dengan dada
yang semakin lama semakin sesak.Yang dia tahu dari kedua orang tuanya adalah
nama mereka,ayah kandungnya bernama Ahmad Hadi dan ibunya bernama Siti Komaryati.Hanya itu.
Pulang
dengan rasa sedih dan kecewa.Itulah yang dirasakan Dea saat itu.
Beberapa
hari setelah itu Dea sudah mulai melupakan semuanya.Melupakan apa yang sedang
dia pikirkan melipakan semuanya.Melupakan bahwa ayah dan ibu kandungnya sudah
meninggal.Dea akan berusaha sekuat tenaga agar dia dapat tegar menghadapi ujian
yang ada.
Sekarang
hanyalah hidup harus terus berjalan.Namun sayang Dea kembali dilanda
badai.Alex.Orang yang selama ini dia cintai dan juga mencintainya.Ternyata
sudah dijodohkan sejak dia kecil.Dan walau keluarga Dea adalah keluarga
terpandang tidak juga mengubah niatnya untuk menjodohkan putra semata wayang
mereka untuk dijodohkan.Kakek Alex sudah berjanji bahwa mereka akan menjodohkan
cucu mereka.Dan janji harus ditepati.
Semua
itu membuat Dea putus harapan.Sedih rasanya mengetahui orang yang kita cintai
ternyata tidak bisa selamanya bersama kita.Jantung Dea bagaikan tertusuk-tuduk
oleh paku.Menancap begitu kuat dan jika di cabut akan berbekas.Dan seperti
itulah rasanya.Amat sakit dan juga perih.Seperti paku itu,jika sudah di cabut
maka akan berbekas dan seperti itulah yang akan terjadi pada Dea.Dan Dea tahu
keputusannya ini tidak salah karena dia terlalu bersedih terlalu banyak sekali
penderitaan yang dia alami.
Untuk
apa menunggu nanti?Toh dia juga akan mati,bahkan dengan cara yang sangat
sakit.Yah,dokter mendiagnosa dia telah menderita kanker darah dan kemungkinan
untuk sembuh relative sedikit.Dan penyakit inilah yang telah merenggut nyawa
ibu kandungnya.
Untuk
apa lagi harus menanggung derita seperti ini?Hanya membuat kita sendiri sakit
hati.
“Tuhan!Kenapa
Engkau memberikan aku cobaan seperti ini?Kenapa?’’
Jerit
Dea begitu mencekam,terdenagr begitu sedih dan juga tidak dapt tertolong
lagi.Entah sampai kapan semua ini akan berakhir,pikir Dea.
“Kenapa
tidak Kau ambil saja roh ini dari tubuhku?!Aku benci dengan semua ini Tuhan!!!”
Dea
kemudian berjalan semakin ke tengah jalan.Dia berharap ada sebuah mobil atau
motor yang dapat menabraknya dan membuat dia bisa pergi dari dunia yng membuat
dia sengsara.
Dan
keinginan Dea pun terwujud.
Melintaslah
saat itu sebuah mobil truk yang mengangkut pasir.Dea semakin berjalan ke ketengah.Berjalan semakin dekat dan
semakin dekat dengan truk itu.
Tin!
Tin! Tin!
Truk
itu sudah mengklalson hampir lama agar Dea bisa menyingikir dari sana.Namun Dea
tidak ingin menyingkir dari sana.Dia ingin saat itu juga pergi dari dunia ini.
“DEA!!!”jerit
Deni kepada Dea.Dia takut Dea akan berbuat yang aneh-aneh pada dirinya
sendiri.Deni menyeret tubuh Dea dai jalan itu dan langsung memeluknya.”Dea apa
yang kamu lakukan?”Tanya Deni penuh kekawatiran dan masih memeluk Dea.
“Untuk
apa sih kakak di sini!”bentak Dea lalu melepaskan pelukan sang kakak.”Kakak
sayang sama kamu!Kakak ingin agar kamu bik-bik saja!”
“Untuk
apa kakak menyayangiku?Aku bukan adikmu!”
“Aku
tahu!Siapa bialng aku menyayangimu sebagai adikku?Aku menyayangimu sebagai
laki-laki ke perempuan!”jawabnya lantang”Aku sudah tahu kau buakn adikku saat
pertama ayah dan ibu menemukanmu!Dan saat melihatmu menjadi model sekolah waktu
itu barulah aku sadar aku menyukaimu!Aku tidak pernah menganggap kamu sebagai
adikku!Kamu adalah perempuan!Bukan adikku!”
Dea
begitu terkejut mendengar ungkapan sang kakak,dia tidak menyangka kalau
kakaknya tidak menganggapnya sebagai adik tapi sebagai perempuan.Walaupun rasanya aneh,tapi Dea
merasa lebih tentram.Ada seseorang yang mencintainya dan akan melindunginya.
Deapun
memeluk kakaknya.Entah kenapa,tapi dia ingin sekali memeluk kakaknya,dan Deni
menerima pelukan itu.