Rabu, 11 September 2013

Cerpen



JEMBTAN PEMBAWA CINTA




Jembatan ini mengingatkan aku kembali kepada peristiwa dimana pertama kali aku bertemu dengan dia.Wisnu Aditya,cinta dan pacar pertamaku.Aku masih ingat betul waktu itu ketika mobilku tiba-tiba mogok dia yang sedang melintas dengan motornya waktu itu berhenti untuk menolongku.Waktu itu aku benar-benar terpesona oleh dia.Gayanya saat turun dari motor dan juga saat dia sedang memperbaiki mobilku,semua itu membuatku terpesona.Sepertinya takdir memang membawaku ke dia,karena ibunya adalah teman ibuku.Dan mereka berencana menjodohkan aku dengan dia,tentu saja aku sangat senang.Mungkin saja dia jodohku,tapi dia sekarang sedang tidak di sini.Dia pergi ke Swiss untuk melanjutkan kuliahnya sekarang,tapi anehnya aku tidak pernah mendapat kabar dari dia.Bahkan ibunya pun aku tidak pernah bertemu ataupun berhubungan lagi dengan dia.Aku benar-benar bingung dengan keadaan ini.Apa yang sebenarnya terjadi?
Sementara aku menerawang jauh ke dalam pikiranku tanpa kusadari aku melihat seorang pria yang merenung dan dia melihat aliran sungai yang lumayan deras.”Hei!Apa yang kamu lakukan!”teriakku lalu aku berlari menghampirinya dan menariknya agar dia tidak melakukan hal-hak yang aneh-aneh”Apa yang kamua lakukan?Sayangi nyawa kamu!Tuhan benci dengan orang yang bunuh diri,jadi tolong jangan bunuh diri!”teriakku dan masih memeluknya.Dia melepaskan pelukanku”Siapa yang mau bunuh diri!Aku hanya ingin melihat sungai itu,jadi jangan sok tahu!!”.Aku termenung dan tersadar aku salah.Aku hanya tersenyum malu padanya”Maaf,aku nggak tahu,aku pikir kamu mau bunuh diri”kataku dengan malu berat.”Makanya kalau mau ngomong dan bertindak mikir dulu!”bentaknya dan kemudian dia pergi.
“Lyly”panggil seseorang dari belakang dan kemudian aku menoleh dan melihat siapa dia,ternyata orang yang berdiri di belakangku adalah Ramli.”Kok di sini ada apa?”.Aku hanya menggeleng dan langsung bilang padanya kalau akau ingin menjemput ibuku padahal aku berbohong.Aku tidak menyukai Ramli karena dia menyukaiku,dia menyukaiku sejak aku kelas 10.Tapi aku tidak suka padanya.Dia selalu mengejar ngejar aku makanya aku tidak suka padanya.Saat aku bersama denagn Wisnu saja dia masih mengejar-ngejar aku,apalagi jika aku benar-benar sendiri.Sudahlah aku tidak ingin memikirkan siRamli yang aneh itu.
KRING KRING KRING
Aku menerima telefonnya dan ternyata itu Rena.Dia menyuruhku untuk datang kerumahnya karena dia ingin menceritakan sesuatu.Karena aku juga tidak ingin cepat-cepat pulang maka aku pun langsung membawa mobilku pergi ke sana.
“Ada apa sih Ren?”tanyaku begitu sampai.”Ly kamu inget nggak waktu aku certain sepupu aku yang namanya Dika?Masih inget nggak?”,aku mencoba mengingat-ingat tapi bengr-benar lupa.”Itu lo, sepupu aku yang mau aku kenalin sama kamu terus mau aku comblangin sama kamu.Sekarang dia ada di sini loh di rumah ini”.”Ih Ren aku nggak pernah tertarik ya sama sepupu kamu itu,lagi pula aku kan masih jadi pacarnya Wisnu!”tolakku.Rena memberenggut kesal,aku juga kesal jelas-jelas aku masih jadi pacarnya Wisnu.Mana mungkin aku bisa dengan mudah dicomblangin sama sepupunya yang namanya Dika itu!Walaupun sekarang aku nggak tahu dimana Wisnu dan juga keluarganya berada,dan aku masih ingin menunggu dia!
“Dik!”panggil Rena ketika ada seorang pria yang turun dari tangga.Aku mengamati sipa pria itu dan tersadar bahwa dia adalah orang yang tadi aku kirain mau bunuh diri”Eh kamu yang mau bunuh diri itu ya?”tanpa sengaja aku mengucapkan hal itu.Kontan saja dia langsung marah”Eh aku nggak mau bunuh diri ya!Kamu aja yang sok tahu!”.”Kalian udah saling kenal?”Tanya Rena.”Enggak!Siapa sih dia Ren?”Tanya pria itu dengan ketus.”Oh ini namanya Lyly,Lyly Tifany temen terbaik aku”
“Ha?Temen?Kayanya temen kamu itu agak gila deh!”katanya lalu dia langsung pergi gitu aja.Kontan saja aku langsung marah.Memang aku salah telah mengira dia mau bunuh diri tapi itu kan karena dia seperti ingin bunuh diri!Benar-benar orang yang menyebalkan!”Duh Ly sory ya,Dika emang gitu orangnya suka ceplas ceplos”kata Rena dengan nada yang penuh meminta maaf.”Ya Udah deh Ren,aku pulang dulu deh.Nggak apa-apa kok emang aku yang salah kok”
Aku mengendarai mobilku sambil menggerutu,”Emang sih aku salah,tapikan nggak usah kaya gitu juga dong!Emang dia itu siapa sih!Sok banget!!SEBEL!”.Aku mengendarai dengan terus mengomel,kenapa aku harus ketemu dengan dia?Orang yang aneh marah-marah sendiri!”Eh kenapa dengan mobil ini?Yah kok berhenti di sini?”keluhku,hari ini benar-benar sial.Sudah bertemu dengan orang aneh sekarang mobilku mogok lagi.Aku turun untuk mengecek keadaan mobilku ini walaupun aku emang nggak tahu apa yang salah.
Dan benarkan aku memang tidak bisa apa-apa,aku sama sekali tidak mengerti mesin.Aku melihat sekeliling tapi tidak ada siapa-siapa.Dan aku tersadar begitu aku melihat sekitar.Ini adalah jembatan itu,yah benar ini adalah jembatan dimana aku pertama bertemu dengan dia,Wisnu Aditya.Apakah benar ini pertanda jika aku akan bertemu lagi dengan Wisnu?Semoga saja iya.Tidak lama kemudian ada motor berwarna hitam yang berhenti.Ini mirip sekali ketika aku bertemu dengan Wisnu untuk yang pertama kalinya.Apa benar dia adalah Wisnu?Aku merasa deg-degan ingin tahu siapa dia dan saat dia membuka helmnya aku benar-benar terkejut.
“Kenapa di sini?Sekarang kamu yang pengen bunuh diri?”tanyanya,ternyata orang itu.Orang aneh itu,siapa namanya ya?Aku lupa!
“Enak aja!Mobilku mogok tahu!Jangan sok tahu deh”.Dia mendengus agak kesal”Jadi kamu nggak mau aku bantuin?ya udah”dia lalu menyalakan motornya kembali.”Eh,maaf deh.Tolongin aku dong!Pliss”rengekku,lebih baik aku malu saja dari pada di sini sendiri dan ada orang jahat gimana?Lebih baik disini bareng dia.”Ya udah deh,aku lagi mau amal nih!”.Ha?Memang dia pikir aku punya wajah kaya pengemis apa?!Ah udah deh dari pada gak ada yang bantuin aku.Dia turun dari motornya dan memeriksa mobilku.”Wah kalo ini sih gak bisa aku benerin,terlalu parah”katanya”Gini aja,aku telfon temen aku yang kerja di bengkel terus aku suruh dia untuk ambil mobil kamu”.
“Terus aku pulangnya gimana?”rengekku,kenapa aku malah bilang kaya gitu ya?Aku kan bisa pulang naik taksi aduh Lyly Tifany nanti dikirain mau nebeng!”Kamu aku anter pulang aja”.Awalnya aku menolak tapi teringat aku lupa bawa dompet akhirnya aku mau aja deh.
“Ehm,Dik”Sekarang aku ingat namanya karena mengingat terlalu keras tadi” sekali lagi aku minta maaf ya.Bener deh aku nggak sengaja”kataku cukup keras karena suaraku kalah sama angin,apalagi siDika ini kenceng banget mengendarai motornya.”Ya,enggak apa-apa kok.Aku udah mulai lupa sama kejadian tadi.Gimana kalo kita kenalan dengan lebih baik lagi,Hai nama aku Dika Pradana”.Aku tersenyum geli mendengar dia berkata seperti itu.”Aku Lyly Tifany,senang berkenalan”.Kami sama-sama tersenyum.Aneh rasanya,baru kali ini aku merasa jantungku berdetak lebih kencang.Hal ini pernah terjadi tapi hanya dengan Wisnu,tapi kenapa dengan Dika juga begitu.Aneh rasanya,”Nah sekarang udah sampai”.Aku bahkan tidak sadar aku sudah sampai di rumah.”Makasih ya Dik”
Aku masih mengamatinya pergi.Jika dilihat memang Dika itu tampan,dan saat dia mengendarai motornya persis seperti Wisnu.JANGAN LYLY!KAMU NGGAK BOLEH SUKA SAMA DIA!INGET MASIH ADA WISNU!Aku mengingatkan diriku sendiri.
Aku melangkahkan kakiku kedalam rumah dan begitu terkejutnya aku ketika aku menemukan ada tante Juli yang merupakan ibu Wisnu duduk bersama ibuku dengan air mata yang menetes di pipinya.”Tante?”aku langsung berlari dan memeluknya”Tante,mana Wisnu tante?”.Tante Juli makin menangis.”Wisnu Wisnu,dia dia sudah meninggal”
Aku benar-benar kaget mendengar itu semua.Wisnu yang selama ini aku kenal sebagai orang yang paling kuat telah tiada!Aku baru percaya saat aku melihat makamnya,disini jelas tertulis nama Wisnu.Aku benar-benar terkejut,orang yang selama ini aku tunggu dan aku cari-cari ternyata dia telah pergi.”Sebelum Wisnu meninggal dia sempat merekam dirinya sendiri”tante Juli memberikan sebuah handy cam kepadaku.”Maaf Lyly,Wisnu tidak ingin kamu sedih.Wisnu berpikir kalau tante merahasiakan kematiannya kamu akan lupa dengan dia dan kamu akan menemukan orang lain dan saat kamu menemukan orang itu baru tante cerita sama kamu.Tante memang tidak tahu kamu sekarang sudah suka sama orang lain apa belum,tapi ini sudah 1 tahun sejak kepergian Wisnu”.Mana mungkin aku semudah itu melupakan Wisnu yang menjadi cinta dan pacar pertamaku?Aku sangat mencintainya!
“Tante kenapa Wisnu meninggal?”tanyaku dengan derai air mata.”Dia kecelakaan Ly,dia di tabrak oleh seorang pemuda dan dia kritis Ly.Dia sempat siuman tapi saat dia siuman dia malah berniat menyumbangkan jantungnya untuk pemuda yang membuatnya seperti itu dan dia membuat video itu.Laki-laki yang telah membuat Wisnu meninggal dia sedang sakit dan membutuhkan jantung,waktu Wisnu mendengar itu dia langsung ingin mendonorkan jantungnya Ly”.Aku benar-benar terpukul mendengar semua itu kenapa Wisnu memberikan nyawanya kepada orang yang membuat dirinya meninggal?Wisnu kamu memang membuat orang itu hidup tapi kamu membunuhku Wisnu!Kenapa kamu lakuin itu kepadaku!
Aku benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa,apalagi aku ternyata tahu kalau kedua orang tuaku sudah tahu semuanya.Aku benar-benar kecewa,kenapa mereka tega melakukan itu kepadaku,padahal mereka tahu betul kalau aku ini sangat sedih ketika Wisnu tidak pernah menghubungiku.Aku saat ini tidak bisa berada di rumah,aku memutuskan untuk beberapa hari menginap di rumah Rena,untung orang tuaku mengerti dan akupun pergi kesana.Beruntung juga aku karena orang tua Rena sedang pergi ke luar kota.Jadi aku bisa sepuasnya cerita kepada Rena.
“Ly,aku tahu ini memang berat buat kamu.Dan aku ingin minta maaf,aku kira Wisnu orang yang tidak bertanggung jawab tapi dia orang yang sangat baik Ly.Aku benar-benar menyesal telah meng-Cap dia seperti itu”Kata Rena dan itu malah semakin membuatku menangis semakin kencang.Mengingat begitu baiknya Wisnu kepadaku.Seolah-olah aku ini berharap dia masih hidup dan sewaktu-waktu dia bisa kembali lagi kemari.”Lyly udah dong.Wisnu pasti sedih melihat kamu seperti ini”hibur Rena dan aku larut ke pelukan Rena dan aku menangis sampai-sampai aku merasa sesak dan tiba-tiba semua menjadi gelap.”Ly…Ly bangun”samar samar aku mendengar itu.
Saat membuka mataku aku melihat sesosok pria yang duduk,mataku agak kabur saat memandangnya.Seperti Wisnu aku langsung memeluknya dengan erat dan takut kehilangannya lagi!Dia menyambut pelukanku”Yang sabar Ly”Suara itu beda dengan suara Wisnu.Aku melepaskan pelukan itu bukan Wisnu yang ada tapi Dika!Jadi semua itu hanya ilusiku semata!Aku pikir berita Wisnu meninggal hanya mimpi buruk belaka ternyataitu semua benar!”Maaf Dik aku pikir…”
“Iya,kamu mikirin pacar kamu ya?Rena udah cerita semua sama aku.Ehm gini gimana kalau aku ajak kamu pergi jalan-jalan sebentar”katanya.Dika membawaku menaiki motornya.Rena sempat melarang karena dia berpikir aku masih lemah.Tapi entah mengapa aku ingin pergi dengan Dika.Dia membawaku ke sebuah bukit,disana begitu indah pemandangannya tapi tetap saja aku masih merasa sedih dan tidak dapat terhibur.”Sekarang kamu boleh teriak sekencang kencangnya untuk menghilangkan semua kesedihan kamu dan nangis senangisnya biar kamu lega.Aku berteriak dengan keras,seluruh air mataku menetes deras,dan sepertinya air mataku sekarang habis.Tapi benar kata Dika sekarang aku lumayan ringan.
Aku dirumah Rena sekitar seminggu.Namun bukannya aku lebih sering dengan Rena,aku malah lebih dekat dengan Dika.Dia yang selalu menghiburku setiap saat.Bahkan aku merasa Dika yang mampu membantuku untuk lebih tegar,bukan Rena sahabatku malah orang yang ngomel-ngomel karena aku kirain mau bunuh diri yang membuatku lebih tegar.Dika apa kamu memang ditakdirkan untuk menjadi pengganti Wisnu dihatiku?Dan sepertinya aku mulai menyukainya sekarang ini.Dika Pradana kenapa aku memikirkanmu saat ini ya?
“Ehm aku pulang dulu ya,makasih kamu udah menerimaku di rumah kamu”kataku berpamitan dan berterima kasih kepadanya.Aku pulang diantar Dika sebenarnya aku sih tidak mau.Sudah sering aku merepotkannya jadi aku merasa tidak enak.Sesampainya dirumah aku melihat tante Juli keluar dari rumah,aku melihat ekspresinya yang kaget.Dia langsung menghampiriku.Aku mengucapkan terima kasih pada Dika karena mengantarkanku,tapi dia malah diam saja.Namun anehnya tante Juli menghampiriku dengan marah.”Kamu!Kenapa kamu di sini!”bentaknya,”Lyly,tante senang kamu bisa melupakan Wisnu.Tapi jangan dengan orang yang membuat Wisnu meninggal!”.Aku benar-benar terkejut,aku langsung turun dari motornya dan berlari kedalam kamar.Aku menangis sangat kencang,entah kenapa?Aku sendiri bingung.Aku tidak bisa berlama-lama di rumah,ini malah mengekangku.Akhirnya aku pergi
Tiba di jembatan ini mengingatkan aku pada semuanya.Saat aku bertemu untuk pertama kali dengan Wisnu dan Dika.Kenapa semua harus seperti ini?”Aku sudah duga kamu pasti di sini”ucap seseorang dan itu ternyata Dika.”Jembatan ini memang penuh kenangan.Kenangan buruk dimana aku membuat Wisnu meninggal,saat itu aku divonis dokter umurku tidak lama lagi karena aku sakit jantung,aku frustasi.Aku mengendarai motorku dengan kencang dan aku menabraknya.Bukannya dia marah tapi dia malah memberiku jantung.Aku seperti orang yang bodoh saat itu,waktu kita bertemu untuk yang pertama kalinya.Disaat itu aku memang ingin bunuh diri,karena aku telah membuat orang yang sangat baik meninggal.Tapi ada kamu dan aku sadar pengorbanan Wisnu yang dia lakukan untukku”Jelas Dika panjang lebar.”Maaf”Aku tidak bisa lama-lama disini aku harus pergi!Sesampainya dirumah aku melihat ada sebuah handy cam dan aku menyalakanya disana ada Wisnu yang merekam dirinya sendiri”Hai Ly,maaf aku tidak bisa menepati janjiku menjagamu seumur hidupku.Aku akan pergi Ly,dan tolong jangan pernah marah pada orang itu kalau kamu tahu nantinya.Lyly  aku sangat mencintaimu dan aku rasa orang itu mungkin bisa jadi penggantiku nantinya.Selamat tinggal Lyly aku mencintaimu”Kata-kata terakhirnya membuatku menitihkan air mata dengan amat deras.Apa ini pertanda kalau aku dan Dika memang ditakdirkan untuk bersama?
Saat aku sampai di rumah Rena dia bilang Dika akan pulang ke Palembang dan sekarang dia ada di bandara.Cepat-cepat aku pergi ke sana dan mencari-cari dan akhirnya aku menemukannya.Aku langsung memeluknya dan tidak akan melepasnya lagi.”Dika maaf”kataku.”Bukan,seharusnya aku yang minta maaf.Aku cinta sama kamu Ly”.”Aku juga,mungkin memang kamu pengganti Wisnu,Dika”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar