JEMBTAN
PEMBAWA CINTA
Jembatan ini mengingatkan aku kembali kepada peristiwa dimana
pertama kali aku bertemu dengan dia.Wisnu Aditya,cinta dan pacar pertamaku.Aku
masih ingat betul waktu itu ketika mobilku tiba-tiba mogok dia yang sedang
melintas dengan motornya waktu itu berhenti untuk menolongku.Waktu itu aku
benar-benar terpesona oleh dia.Gayanya saat turun dari motor dan juga saat dia
sedang memperbaiki mobilku,semua itu membuatku terpesona.Sepertinya takdir
memang membawaku ke dia,karena ibunya adalah teman ibuku.Dan mereka berencana
menjodohkan aku dengan dia,tentu saja aku sangat senang.Mungkin saja dia
jodohku,tapi dia sekarang sedang tidak di sini.Dia pergi ke Swiss untuk
melanjutkan kuliahnya sekarang,tapi anehnya aku tidak pernah mendapat kabar
dari dia.Bahkan ibunya pun aku tidak pernah bertemu ataupun berhubungan lagi
dengan dia.Aku benar-benar bingung dengan keadaan ini.Apa yang sebenarnya
terjadi?
Sementara aku menerawang jauh ke dalam pikiranku tanpa
kusadari aku melihat seorang pria yang merenung dan dia melihat aliran sungai
yang lumayan deras.”Hei!Apa yang kamu lakukan!”teriakku lalu aku berlari
menghampirinya dan menariknya agar dia tidak melakukan hal-hak yang aneh-aneh”Apa
yang kamua lakukan?Sayangi nyawa kamu!Tuhan benci dengan orang yang bunuh
diri,jadi tolong jangan bunuh diri!”teriakku dan masih memeluknya.Dia
melepaskan pelukanku”Siapa yang mau bunuh diri!Aku hanya ingin melihat sungai
itu,jadi jangan sok tahu!!”.Aku termenung dan tersadar aku salah.Aku hanya tersenyum
malu padanya”Maaf,aku nggak tahu,aku pikir kamu mau bunuh diri”kataku dengan
malu berat.”Makanya kalau mau ngomong dan bertindak mikir dulu!”bentaknya dan
kemudian dia pergi.
“Lyly”panggil seseorang dari belakang dan kemudian aku menoleh
dan melihat siapa dia,ternyata orang yang berdiri di belakangku adalah
Ramli.”Kok di sini ada apa?”.Aku hanya menggeleng dan langsung bilang padanya
kalau akau ingin menjemput ibuku padahal aku berbohong.Aku tidak menyukai Ramli
karena dia menyukaiku,dia menyukaiku sejak aku kelas 10.Tapi aku tidak suka
padanya.Dia selalu mengejar ngejar aku makanya aku tidak suka padanya.Saat aku
bersama denagn Wisnu saja dia masih mengejar-ngejar aku,apalagi jika aku
benar-benar sendiri.Sudahlah aku tidak ingin memikirkan siRamli yang aneh itu.
KRING KRING KRING
Aku menerima telefonnya dan ternyata itu Rena.Dia menyuruhku
untuk datang kerumahnya karena dia ingin menceritakan sesuatu.Karena aku juga
tidak ingin cepat-cepat pulang maka aku pun langsung membawa mobilku pergi ke
sana.
“Ada apa sih Ren?”tanyaku begitu sampai.”Ly kamu inget nggak
waktu aku certain sepupu aku yang namanya Dika?Masih inget nggak?”,aku mencoba
mengingat-ingat tapi bengr-benar lupa.”Itu lo, sepupu aku yang mau aku kenalin
sama kamu terus mau aku comblangin sama kamu.Sekarang dia ada di sini loh di
rumah ini”.”Ih Ren aku nggak pernah tertarik ya sama sepupu kamu itu,lagi pula
aku kan masih jadi pacarnya Wisnu!”tolakku.Rena memberenggut kesal,aku juga
kesal jelas-jelas aku masih jadi pacarnya Wisnu.Mana mungkin aku bisa dengan
mudah dicomblangin sama sepupunya yang namanya Dika itu!Walaupun sekarang aku
nggak tahu dimana Wisnu dan juga keluarganya berada,dan aku masih ingin
menunggu dia!
“Dik!”panggil Rena ketika ada seorang pria yang turun dari
tangga.Aku mengamati sipa pria itu dan tersadar bahwa dia adalah orang yang
tadi aku kirain mau bunuh diri”Eh kamu yang mau bunuh diri itu ya?”tanpa
sengaja aku mengucapkan hal itu.Kontan saja dia langsung marah”Eh aku nggak mau
bunuh diri ya!Kamu aja yang sok tahu!”.”Kalian udah saling kenal?”Tanya
Rena.”Enggak!Siapa sih dia Ren?”Tanya pria itu dengan ketus.”Oh ini namanya
Lyly,Lyly Tifany temen terbaik aku”
“Ha?Temen?Kayanya temen kamu itu agak gila deh!”katanya lalu
dia langsung pergi gitu aja.Kontan saja aku langsung marah.Memang aku salah
telah mengira dia mau bunuh diri tapi itu kan karena dia seperti ingin bunuh
diri!Benar-benar orang yang menyebalkan!”Duh Ly sory ya,Dika emang gitu
orangnya suka ceplas ceplos”kata Rena dengan nada yang penuh meminta maaf.”Ya
Udah deh Ren,aku pulang dulu deh.Nggak apa-apa kok emang aku yang salah kok”
Aku mengendarai mobilku sambil menggerutu,”Emang sih aku
salah,tapikan nggak usah kaya gitu juga dong!Emang dia itu siapa sih!Sok
banget!!SEBEL!”.Aku mengendarai dengan terus mengomel,kenapa aku harus ketemu
dengan dia?Orang yang aneh marah-marah sendiri!”Eh kenapa dengan mobil ini?Yah
kok berhenti di sini?”keluhku,hari ini benar-benar sial.Sudah bertemu dengan
orang aneh sekarang mobilku mogok lagi.Aku turun untuk mengecek keadaan mobilku
ini walaupun aku emang nggak tahu apa yang salah.
Dan benarkan aku memang tidak bisa apa-apa,aku sama sekali
tidak mengerti mesin.Aku melihat sekeliling tapi tidak ada siapa-siapa.Dan aku
tersadar begitu aku melihat sekitar.Ini adalah jembatan itu,yah benar ini
adalah jembatan dimana aku pertama bertemu dengan dia,Wisnu Aditya.Apakah benar
ini pertanda jika aku akan bertemu lagi dengan Wisnu?Semoga saja iya.Tidak lama
kemudian ada motor berwarna hitam yang berhenti.Ini mirip sekali ketika aku
bertemu dengan Wisnu untuk yang pertama kalinya.Apa benar dia adalah Wisnu?Aku
merasa deg-degan ingin tahu siapa dia dan saat dia membuka helmnya aku
benar-benar terkejut.
“Kenapa di sini?Sekarang kamu yang pengen bunuh diri?”tanyanya,ternyata
orang itu.Orang aneh itu,siapa namanya ya?Aku lupa!
“Enak aja!Mobilku mogok tahu!Jangan sok tahu deh”.Dia
mendengus agak kesal”Jadi kamu nggak mau aku bantuin?ya udah”dia lalu menyalakan
motornya kembali.”Eh,maaf deh.Tolongin aku dong!Pliss”rengekku,lebih baik aku
malu saja dari pada di sini sendiri dan ada orang jahat gimana?Lebih baik
disini bareng dia.”Ya udah deh,aku lagi mau amal nih!”.Ha?Memang dia pikir aku
punya wajah kaya pengemis apa?!Ah udah deh dari pada gak ada yang bantuin
aku.Dia turun dari motornya dan memeriksa mobilku.”Wah kalo ini sih gak bisa
aku benerin,terlalu parah”katanya”Gini aja,aku telfon temen aku yang kerja di
bengkel terus aku suruh dia untuk ambil mobil kamu”.
“Terus aku pulangnya gimana?”rengekku,kenapa aku malah bilang
kaya gitu ya?Aku kan bisa pulang naik taksi aduh Lyly Tifany nanti dikirain mau
nebeng!”Kamu aku anter pulang aja”.Awalnya aku menolak tapi teringat aku lupa
bawa dompet akhirnya aku mau aja deh.
“Ehm,Dik”Sekarang aku ingat namanya karena mengingat terlalu
keras tadi” sekali lagi aku minta maaf ya.Bener deh aku nggak sengaja”kataku
cukup keras karena suaraku kalah sama angin,apalagi siDika ini kenceng banget
mengendarai motornya.”Ya,enggak apa-apa kok.Aku udah mulai lupa sama kejadian
tadi.Gimana kalo kita kenalan dengan lebih baik lagi,Hai nama aku Dika
Pradana”.Aku tersenyum geli mendengar dia berkata seperti itu.”Aku Lyly
Tifany,senang berkenalan”.Kami sama-sama tersenyum.Aneh rasanya,baru kali ini aku
merasa jantungku berdetak lebih kencang.Hal ini pernah terjadi tapi hanya
dengan Wisnu,tapi kenapa dengan Dika juga begitu.Aneh rasanya,”Nah sekarang
udah sampai”.Aku bahkan tidak sadar aku sudah sampai di rumah.”Makasih ya Dik”
Aku masih mengamatinya pergi.Jika dilihat memang Dika itu
tampan,dan saat dia mengendarai motornya persis seperti Wisnu.JANGAN LYLY!KAMU
NGGAK BOLEH SUKA SAMA DIA!INGET MASIH ADA WISNU!Aku mengingatkan diriku
sendiri.
Aku melangkahkan kakiku kedalam rumah dan begitu terkejutnya
aku ketika aku menemukan ada tante Juli yang merupakan ibu Wisnu duduk bersama
ibuku dengan air mata yang menetes di pipinya.”Tante?”aku langsung berlari dan
memeluknya”Tante,mana Wisnu tante?”.Tante Juli makin menangis.”Wisnu Wisnu,dia
dia sudah meninggal”
Aku benar-benar kaget mendengar itu semua.Wisnu yang selama
ini aku kenal sebagai orang yang paling kuat telah tiada!Aku baru percaya saat
aku melihat makamnya,disini jelas tertulis nama Wisnu.Aku benar-benar
terkejut,orang yang selama ini aku tunggu dan aku cari-cari ternyata dia telah
pergi.”Sebelum Wisnu meninggal dia sempat merekam dirinya sendiri”tante Juli
memberikan sebuah handy cam kepadaku.”Maaf Lyly,Wisnu tidak ingin kamu
sedih.Wisnu berpikir kalau tante merahasiakan kematiannya kamu akan lupa dengan
dia dan kamu akan menemukan orang lain dan saat kamu menemukan orang itu baru
tante cerita sama kamu.Tante memang tidak tahu kamu sekarang sudah suka sama
orang lain apa belum,tapi ini sudah 1 tahun sejak kepergian Wisnu”.Mana mungkin
aku semudah itu melupakan Wisnu yang menjadi cinta dan pacar pertamaku?Aku
sangat mencintainya!
“Tante kenapa Wisnu meninggal?”tanyaku dengan derai air
mata.”Dia kecelakaan Ly,dia di tabrak oleh seorang pemuda dan dia kritis Ly.Dia
sempat siuman tapi saat dia siuman dia malah berniat menyumbangkan jantungnya
untuk pemuda yang membuatnya seperti itu dan dia membuat video itu.Laki-laki
yang telah membuat Wisnu meninggal dia sedang sakit dan membutuhkan
jantung,waktu Wisnu mendengar itu dia langsung ingin mendonorkan jantungnya
Ly”.Aku benar-benar terpukul mendengar semua itu kenapa Wisnu memberikan
nyawanya kepada orang yang membuat dirinya meninggal?Wisnu kamu memang membuat
orang itu hidup tapi kamu membunuhku Wisnu!Kenapa kamu lakuin itu kepadaku!
Aku benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa,apalagi aku
ternyata tahu kalau kedua orang tuaku sudah tahu semuanya.Aku benar-benar
kecewa,kenapa mereka tega melakukan itu kepadaku,padahal mereka tahu betul
kalau aku ini sangat sedih ketika Wisnu tidak pernah menghubungiku.Aku saat ini
tidak bisa berada di rumah,aku memutuskan untuk beberapa hari menginap di rumah
Rena,untung orang tuaku mengerti dan akupun pergi kesana.Beruntung juga aku
karena orang tua Rena sedang pergi ke luar kota.Jadi aku bisa sepuasnya cerita
kepada Rena.
“Ly,aku tahu ini memang berat buat kamu.Dan aku ingin minta
maaf,aku kira Wisnu orang yang tidak bertanggung jawab tapi dia orang yang
sangat baik Ly.Aku benar-benar menyesal telah meng-Cap dia seperti itu”Kata
Rena dan itu malah semakin membuatku menangis semakin kencang.Mengingat begitu
baiknya Wisnu kepadaku.Seolah-olah aku ini berharap dia masih hidup dan
sewaktu-waktu dia bisa kembali lagi kemari.”Lyly udah dong.Wisnu pasti sedih
melihat kamu seperti ini”hibur Rena dan aku larut ke pelukan Rena dan aku
menangis sampai-sampai aku merasa sesak dan tiba-tiba semua menjadi
gelap.”Ly…Ly bangun”samar samar aku mendengar itu.
Saat membuka mataku aku melihat sesosok pria yang duduk,mataku
agak kabur saat memandangnya.Seperti Wisnu aku langsung memeluknya dengan erat
dan takut kehilangannya lagi!Dia menyambut pelukanku”Yang sabar Ly”Suara itu
beda dengan suara Wisnu.Aku melepaskan pelukan itu bukan Wisnu yang ada tapi
Dika!Jadi semua itu hanya ilusiku semata!Aku pikir berita Wisnu meninggal hanya
mimpi buruk belaka ternyataitu semua benar!”Maaf Dik aku pikir…”
“Iya,kamu mikirin pacar kamu ya?Rena udah cerita semua sama
aku.Ehm gini gimana kalau aku ajak kamu pergi jalan-jalan sebentar”katanya.Dika
membawaku menaiki motornya.Rena sempat melarang karena dia berpikir aku masih
lemah.Tapi entah mengapa aku ingin pergi dengan Dika.Dia membawaku ke sebuah
bukit,disana begitu indah pemandangannya tapi tetap saja aku masih merasa sedih
dan tidak dapat terhibur.”Sekarang kamu boleh teriak sekencang kencangnya untuk
menghilangkan semua kesedihan kamu dan nangis senangisnya biar kamu lega.Aku
berteriak dengan keras,seluruh air mataku menetes deras,dan sepertinya air
mataku sekarang habis.Tapi benar kata Dika sekarang aku lumayan ringan.
Aku dirumah Rena sekitar seminggu.Namun bukannya aku lebih
sering dengan Rena,aku malah lebih dekat dengan Dika.Dia yang selalu
menghiburku setiap saat.Bahkan aku merasa Dika yang mampu membantuku untuk
lebih tegar,bukan Rena sahabatku malah orang yang ngomel-ngomel karena aku
kirain mau bunuh diri yang membuatku lebih tegar.Dika apa kamu memang
ditakdirkan untuk menjadi pengganti Wisnu dihatiku?Dan sepertinya aku mulai
menyukainya sekarang ini.Dika Pradana kenapa aku memikirkanmu saat ini ya?
“Ehm aku pulang dulu ya,makasih kamu udah menerimaku di rumah
kamu”kataku berpamitan dan berterima kasih kepadanya.Aku pulang diantar Dika
sebenarnya aku sih tidak mau.Sudah sering aku merepotkannya jadi aku merasa
tidak enak.Sesampainya dirumah aku melihat tante Juli keluar dari rumah,aku
melihat ekspresinya yang kaget.Dia langsung menghampiriku.Aku mengucapkan
terima kasih pada Dika karena mengantarkanku,tapi dia malah diam saja.Namun
anehnya tante Juli menghampiriku dengan marah.”Kamu!Kenapa kamu di
sini!”bentaknya,”Lyly,tante senang kamu bisa melupakan Wisnu.Tapi jangan dengan
orang yang membuat Wisnu meninggal!”.Aku benar-benar terkejut,aku langsung
turun dari motornya dan berlari kedalam kamar.Aku menangis sangat kencang,entah
kenapa?Aku sendiri bingung.Aku tidak bisa berlama-lama di rumah,ini malah mengekangku.Akhirnya
aku pergi
Tiba di jembatan ini mengingatkan aku pada semuanya.Saat aku
bertemu untuk pertama kali dengan Wisnu dan Dika.Kenapa semua harus seperti
ini?”Aku sudah duga kamu pasti di sini”ucap seseorang dan itu ternyata
Dika.”Jembatan ini memang penuh kenangan.Kenangan buruk dimana aku membuat
Wisnu meninggal,saat itu aku divonis dokter umurku tidak lama lagi karena aku
sakit jantung,aku frustasi.Aku mengendarai motorku dengan kencang dan aku
menabraknya.Bukannya dia marah tapi dia malah memberiku jantung.Aku seperti
orang yang bodoh saat itu,waktu kita bertemu untuk yang pertama kalinya.Disaat
itu aku memang ingin bunuh diri,karena aku telah membuat orang yang sangat baik
meninggal.Tapi ada kamu dan aku sadar pengorbanan Wisnu yang dia lakukan
untukku”Jelas Dika panjang lebar.”Maaf”Aku tidak bisa lama-lama disini aku
harus pergi!Sesampainya dirumah aku melihat ada sebuah handy cam dan aku
menyalakanya disana ada Wisnu yang merekam dirinya sendiri”Hai Ly,maaf aku
tidak bisa menepati janjiku menjagamu seumur hidupku.Aku akan pergi Ly,dan
tolong jangan pernah marah pada orang itu kalau kamu tahu nantinya.Lyly aku sangat mencintaimu dan aku rasa orang itu
mungkin bisa jadi penggantiku nantinya.Selamat tinggal Lyly aku
mencintaimu”Kata-kata terakhirnya membuatku menitihkan air mata dengan amat
deras.Apa ini pertanda kalau aku dan Dika memang ditakdirkan untuk bersama?
Saat aku sampai di rumah Rena dia bilang Dika akan pulang ke
Palembang dan sekarang dia ada di bandara.Cepat-cepat aku pergi ke sana dan
mencari-cari dan akhirnya aku menemukannya.Aku langsung memeluknya dan tidak akan
melepasnya lagi.”Dika maaf”kataku.”Bukan,seharusnya aku yang minta maaf.Aku
cinta sama kamu Ly”.”Aku juga,mungkin memang kamu pengganti Wisnu,Dika”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar