Minggu, 27 Oktober 2013

CERPEN EVITA


Teka-Teki  Hilangnya Efita

Bu Reni melihat absen di kelas yang sedang ia ajar.Dia tertegun melihat absen itu,terus berpikir kenapa datanya harus seperti itu.Terus dia berfikir dan memutuskan untuk bertanya kepada murid-muridnya mungkin saja mereka tahu dimana Efita berada.”Ada yang tahu dimana Efita berada?”Tanya bu Reni.
Bu Reni terus bertanya dalam benaknya,kemanakah keberadaan murid kesayangannya itu berada.Padahal yang selama ini dia ketahui,Efita adalah murid yang rajin dan pintar yang pernah dia kenal,dia juga sangat baik.Namun sekarang Efita menghilang entah kemana,hanya tas berwarna pink cerah yang berada di kursi tempat Efita biasa duduk.Bu Reni terus memikirkan murid kesayangannya itu sampai akhirnya ada seorang murid yang membuyarkan lamunannya.
“Bu,ini sudah saya kerjakan”kata Dena.”Taruh saja di meja”perintah bu Reni.Tidak lama Dena menaruh bukunya dimeja,bel berbunyi pertanda pelajaran telah berakhir dan tanda istirahat akan segera dimulai.”Baiklah anak-anak,cepat kumpulkan buku kalian!”perintah bu Reni.
Setelah semua murid mengumpulkan pekerjaan mereka,ada sebagian yang langsung ke kantin ada juga yang masih berda di kelas termasuk Shintya,teman terdekat Efita.Dia terus memandangi kursi yang di duduki oleh Efita setiap harinya.
“Shin,kamu tau nggak kemana sebenarnya Efita berada?”Tanya Jessi.”Aku sama sekali nggak tahu Jess dimana keberadaan dia sekarang,aku udah coba kerumahnya.Tapi dia nggak ada.Ibu dan ayahnya juga tidak tahu dia ada di mana,dan sekarang mereka sedang mencari Efita.Sudah 3 hari ini dia pergi dan kedua orang tuanya masih mencarinya.”jawab Shintya panjang lebar.
“Shin,kamu nggak curiga gitu sama seseorang mungkin?”Tanya Jessi dengan nada curiga.”Maksud kamu?”Tanya Shintya balik.
“Shin,aku sebenarnya curiga sama satu orang”kata Jessi membuat Shintya penasaran,”siapa itu?”Tanya Shintya.”Kayanya Dena deh,dia kan orang yang benci banget sama Efita,terus aku denger dia itu mau nyelakaiin Efita gara-gara dia itu suka sama Reno.Tapi Reno kan suka sama Efita,jadi Dena mau balas dendam gitu Shin”.
Mendengar jawaban Jessi,Shintya ikut menyakini perkataan Jessi,karena selama ini Dena memang sangat benci sekali dengan Efita,mungkin saja Dena yang mencelakakan Efita.
“Iya,ya Jes,bisa jadi Dena yang mencelakai Efita”semua ucapan Shintya baru saja di dengar oleh Dena yang baru dari kantin.”Apa maksud kamu Shin?!”Tanya Dena dengan penuh amarah tidak terima di fitnah.”Apa maksud aku?Yah,maksud aku kan kamu itu yang mencelakai atau menyembunyikan Efita selama 3 hari karena kamu iri kan kalau Reno itu suka sama Efita bukan kamu!”jawab Shintya yang sekarang juga ikut marah.
“Mana?mana buktinya kalau aku yang menculik atau mnyelakai teman kamu itu?mana buktinya Shin?!”tantang Dena.Shintya tidak bisa menjawab dia harus membuktikan dengan apa Karena dia sendiri juga tidak tahu kebenaran yang pasti.”Aku tahu siapa yang bisa membuktikannya”tiba-tiba Jessi yang tadi hanya diam mendengar Shintya dan Dena bicara sekarang juga ikut dalam perbincangan ini.”Ayo ikut aku”perintah Jessi sambil menyeret tangan Dena,Shintya mengikuti mereka dari belakang.
Akhirnya mereka sampai ke kantinnya  mbok Ros,Shintya dan Dena bingung kenapa mereka justru ke kantin mbok Ros.”Loh,Jes kok kita ke kantinnya mbok Ros sih?”Tanya Shintya bingung.”Aku membawa kalian kesini karena aku ingin membuktikan kalau memang Dena lah pelaku menghilangnya Efita.
“Loh,kok kamu bisa bilang seperti itu?Apa buktinya?”Tanya Dena bingung.”4 hari yang lalu,aku dengar kamu merencanakan sesuatu yang buruk ke Efita karena kamu iri sama dia yang sudah mendapatkan cintanya Reno.Dan besoknya Efita sudah menghilang,padahal tasnya masih ada di kelas.Bisa jadikan kamu yang membawa Efita pergi”jelas Jessi panjang lebar menuduh Dena.”Kamu hanya dengar,jangan-jangan kamu salah dengar atau memang kamu mengarang semua ini”tuduh Dena.Kemudian Jessi pergi dan memenemui mbok Ros dan langsung menyeretnya dan membawa mbok Ros ke hadapan Dena dan Shintya.
“Mbok Ros juga dengar semua itu”kata Jessi kemudian.”Iya,waktu itu saya dengar mbak ini ingin merencanakan hal buruk ke mbak Efita 4 hari yang lalu”terang mbok Ros membuat Dena geram.”Aku memang merencanakan hal buruk pada Efita,tapi tidak sampai sejauh itu.Aku hanya ingin mengerjainya bukan menghilangkan Efita atau yang lain”jelas Dena dan dia langsung pergi dengan muka yang marah.Lalu Jessi dan Shintya juga ikut pergi menyusul.
                                                            ***
Melihat mbok Ros yang sedang berjalan akan pulang,pak satpam menghampirinya.”Mbok,mbok Ros tunggu sebentar”teriak pak satpam.Mbok Ros menengok dan bertanya pada pak satpam”ada apa pak?kok manggil saya?”.
“Saya dengar tadi di kantin kamu terjadi kericuhan ya?”Tanya pak satpam.”Ya nggak kericuhan juga sih pak,soalnya tadi ada siswa yang tanay sama saya tentang kepergiaannya mbak Efita itu.terang mbok Ros.”Omong-omong pak satpam tahu nggak kemana mbak Efita berada?”
“Wah saya ya nggak tahu lah.Saya hanya melihat Efita terakhir kali saat di jemput ayahnya karena urusan keluarga,saya hanya tahu itu”terang pak satpam.”Ya udah pak saya pulang dulu”kata mbok Ros,lalu dia pergi meninggalkan pak satpam yang sedang menjaga sekolah.
Setelah membicarakan Efita,pak satpam jadi ingat kebaikan-kebaikannya Efita.Sebenarnya Efita dimana?Itu yang terus menjadi pertanyaan banyak orang.Pak satpam ingat betul waktu itu,Efita dijemput oleh ayahnya karena ada urusan keluarga.
“Oh,jadi ada saudara yang sedang menikah ya pak”kata pak satpam waktu itu.”Iya pak,saya datang untuk menjemput Efita”terang ayah Efita saat bertemu pak satpam.Lalu mereka pergi.Hanya itu yang diingat oleh pak satpam.
                                                            ***
Shintya yang masih ingin tahu dimana Efita berada pergi kerumah Efita.Saat dia mengetuk pintu yang membuka adalah ibu Efita dan dia menyuruh Shintya untuk masuk ke dalam rumahnya.
“Tante,apa tante tahu dimana keberadaan Efita sekarang?Karena sudah 3 hari dia tidak masuk”Tanya Shintya dengan penasaran sekaligus kawatir dengan keadaan sahabatnya itu.”Tante juga tidak tahu Shin,tante juga bingung”jawab ibu Efita.
“Kira-kira tante melihat ada yang aneh dari Efita nggak tante?”Tanya Shintya.”Tidak,eh tunggu tunggu.Waktu dia pulang setelah pergi dengan Reno di terlihat agak aneh.Kamu tahu nggak kenapa?”
Shintya menggeleng,dia sendiri tidak tahu masalah yang dialami oleh Efita.Tapi Efita selalu cerita pada Shintya apa saja.Tapi kali ini dia tidak cerita apa-apa pada dirinya.”Memangnya Efita waktu itu kenapa tante?”Tanya Shintya.
“Waktu itu Efita hanya diam,tante suruh makan dia nggak mau malah ke kamarnya.Tante bingung sekali”terang ibu Efita sambil menerawang jauh memikirkan anaknya.”Apa itu semua karena Reno?”
“Aku tidak tahu tante,tapi saya akan coba untuk menanyakan pada Reno”.
                                                            ***
Shintya datang ke rumah Reno.Di sana dia melihat Reno yang sedang duduk sambil menerawang entah apa.
“Ren?”tegur Shintya membuyarkan lamunan Reno.”Eh kamu Shin.Ada apa?Kok tumben datang ke rumah aku?
“Gini Ren aku mau Tanya soal hilangnya Efita,kamu tahu nggak?”Tanya Shintya dengan wajah yang sangat tegang.Reno justru terbelalak”Apa?Efita menghilang?Pantas saja dia tidak pernah menjawab telefon atau smsku jadi dia menghilang”.
“Kamu nggak tahu kalau dia menghilang Ren?”Tanya Shintya yang kini lebih serius.”Aku nggak tahu Shin,bener nggak tahu.Aku terakhir ketemu dia aja saat menonton di bioskop 4 hari yang lalu”terang Reno.Reno ingat betul waktu itu Efita diam saja tidak menjawab sepatah katapun saat Reno tanya Efita hanya bicara kalau dia ingin pulang,hanya itu saja dan setelah itu dia tidak bisa menghubungi Efita.
                                                            ***
Shintya datang ke rumah Efita untuk menanyakan apakah Efita sudah ditemukan apa belum.
Sesampainya di sana,belum ada kabar apapun dari Efita.Justru sekarang ibu Efita hanya menangis saat ditanya tentang Efita yang belum ketemu,hanya ayah Efita yang bisa diajak bicara.
“Om,saya kemarin dari rumah Reno.Saya tanya dimana keberadaan Efita,tapi dia justru dia sendiri tidak tahu kalau Efita telah menghilang”terang Shintya menjelaskan.”Iya,om juga sudah tahu.Bahkan dia sekarang ikut membantu kami semua untuk mencari Efita,yang bisa kita lakukan sekarang hanya bardoa dan berusaha”.
Mendengar kata-kata ayahnya Efita,Shintya juga ikut mencarinya.Sekarang semua orang ynag menyayanginya ikut mencari Efita dan berharap Efita segera kembali.Dan bisa berkumpul dengan orang yang sayang padanya.
                                                            ***