Teka-Teki Hilangnya Efita
Bu Reni melihat absen di kelas yang sedang ia ajar.Dia
tertegun melihat absen itu,terus berpikir kenapa datanya harus seperti
itu.Terus dia berfikir dan memutuskan untuk bertanya kepada murid-muridnya
mungkin saja mereka tahu dimana Efita berada.”Ada yang tahu dimana Efita
berada?”Tanya bu Reni.
Bu Reni terus bertanya dalam benaknya,kemanakah keberadaan
murid kesayangannya itu berada.Padahal yang selama ini dia ketahui,Efita adalah
murid yang rajin dan pintar yang pernah dia kenal,dia juga sangat baik.Namun
sekarang Efita menghilang entah kemana,hanya tas berwarna pink cerah yang
berada di kursi tempat Efita biasa duduk.Bu Reni terus memikirkan murid
kesayangannya itu sampai akhirnya ada seorang murid yang membuyarkan lamunannya.
“Bu,ini sudah saya kerjakan”kata Dena.”Taruh saja di
meja”perintah bu Reni.Tidak lama Dena menaruh bukunya dimeja,bel berbunyi
pertanda pelajaran telah berakhir dan tanda istirahat akan segera
dimulai.”Baiklah anak-anak,cepat kumpulkan buku kalian!”perintah bu Reni.
Setelah semua murid mengumpulkan pekerjaan mereka,ada
sebagian yang langsung ke kantin ada juga yang masih berda di kelas termasuk
Shintya,teman terdekat Efita.Dia terus memandangi kursi yang di duduki oleh
Efita setiap harinya.
“Shin,kamu tau nggak kemana sebenarnya Efita berada?”Tanya
Jessi.”Aku sama sekali nggak tahu Jess dimana keberadaan dia sekarang,aku udah
coba kerumahnya.Tapi dia nggak ada.Ibu dan ayahnya juga tidak tahu dia ada di
mana,dan sekarang mereka sedang mencari Efita.Sudah 3 hari ini dia pergi dan
kedua orang tuanya masih mencarinya.”jawab Shintya panjang lebar.
“Shin,kamu nggak curiga gitu sama seseorang mungkin?”Tanya
Jessi dengan nada curiga.”Maksud kamu?”Tanya Shintya balik.
“Shin,aku sebenarnya curiga sama satu orang”kata Jessi
membuat Shintya penasaran,”siapa itu?”Tanya Shintya.”Kayanya Dena deh,dia kan
orang yang benci banget sama Efita,terus aku denger dia itu mau nyelakaiin
Efita gara-gara dia itu suka sama Reno.Tapi Reno kan suka sama Efita,jadi Dena
mau balas dendam gitu Shin”.
Mendengar jawaban Jessi,Shintya ikut menyakini perkataan
Jessi,karena selama ini Dena memang sangat benci sekali dengan Efita,mungkin
saja Dena yang mencelakakan Efita.
“Iya,ya Jes,bisa jadi Dena yang mencelakai Efita”semua ucapan
Shintya baru saja di dengar oleh Dena yang baru dari kantin.”Apa maksud kamu
Shin?!”Tanya Dena dengan penuh amarah tidak terima di fitnah.”Apa maksud
aku?Yah,maksud aku kan kamu itu yang mencelakai atau menyembunyikan Efita
selama 3 hari karena kamu iri kan kalau Reno itu suka sama Efita bukan
kamu!”jawab Shintya yang sekarang juga ikut marah.
“Mana?mana buktinya kalau aku yang menculik atau mnyelakai
teman kamu itu?mana buktinya Shin?!”tantang Dena.Shintya tidak bisa menjawab
dia harus membuktikan dengan apa Karena dia sendiri juga tidak tahu kebenaran
yang pasti.”Aku tahu siapa yang bisa membuktikannya”tiba-tiba Jessi yang tadi
hanya diam mendengar Shintya dan Dena bicara sekarang juga ikut dalam
perbincangan ini.”Ayo ikut aku”perintah Jessi sambil menyeret tangan Dena,Shintya
mengikuti mereka dari belakang.
Akhirnya mereka sampai ke kantinnya mbok Ros,Shintya dan Dena bingung kenapa
mereka justru ke kantin mbok Ros.”Loh,Jes kok kita ke kantinnya mbok Ros
sih?”Tanya Shintya bingung.”Aku membawa kalian kesini karena aku ingin
membuktikan kalau memang Dena lah pelaku menghilangnya Efita.
“Loh,kok kamu bisa bilang seperti itu?Apa buktinya?”Tanya
Dena bingung.”4 hari yang lalu,aku dengar kamu merencanakan sesuatu yang buruk
ke Efita karena kamu iri sama dia yang sudah mendapatkan cintanya Reno.Dan
besoknya Efita sudah menghilang,padahal tasnya masih ada di kelas.Bisa jadikan
kamu yang membawa Efita pergi”jelas Jessi panjang lebar menuduh Dena.”Kamu
hanya dengar,jangan-jangan kamu salah dengar atau memang kamu mengarang semua
ini”tuduh Dena.Kemudian Jessi pergi dan memenemui mbok Ros dan langsung
menyeretnya dan membawa mbok Ros ke hadapan Dena dan Shintya.
“Mbok Ros juga dengar semua itu”kata Jessi
kemudian.”Iya,waktu itu saya dengar mbak ini ingin merencanakan hal buruk ke mbak
Efita 4 hari yang lalu”terang mbok Ros membuat Dena geram.”Aku memang
merencanakan hal buruk pada Efita,tapi tidak sampai sejauh itu.Aku hanya ingin
mengerjainya bukan menghilangkan Efita atau yang lain”jelas Dena dan dia
langsung pergi dengan muka yang marah.Lalu Jessi dan Shintya juga ikut pergi
menyusul.
***
Melihat mbok Ros yang sedang berjalan akan pulang,pak satpam menghampirinya.”Mbok,mbok
Ros tunggu sebentar”teriak pak satpam.Mbok Ros menengok dan bertanya pada pak
satpam”ada apa pak?kok manggil saya?”.
“Saya dengar tadi di kantin kamu terjadi kericuhan ya?”Tanya
pak satpam.”Ya nggak kericuhan juga sih pak,soalnya tadi ada siswa yang tanay
sama saya tentang kepergiaannya mbak Efita itu.terang mbok Ros.”Omong-omong pak
satpam tahu nggak kemana mbak Efita berada?”
“Wah saya ya nggak tahu lah.Saya hanya melihat Efita terakhir
kali saat di jemput ayahnya karena urusan keluarga,saya hanya tahu itu”terang
pak satpam.”Ya udah pak saya pulang dulu”kata mbok Ros,lalu dia pergi
meninggalkan pak satpam yang sedang menjaga sekolah.
Setelah membicarakan Efita,pak satpam jadi ingat
kebaikan-kebaikannya Efita.Sebenarnya Efita dimana?Itu yang terus menjadi
pertanyaan banyak orang.Pak satpam ingat betul waktu itu,Efita dijemput oleh
ayahnya karena ada urusan keluarga.
“Oh,jadi ada saudara yang sedang menikah ya pak”kata pak
satpam waktu itu.”Iya pak,saya datang untuk menjemput Efita”terang ayah Efita
saat bertemu pak satpam.Lalu mereka pergi.Hanya itu yang diingat oleh pak
satpam.
***
Shintya yang masih ingin tahu dimana
Efita berada pergi kerumah Efita.Saat dia mengetuk pintu yang membuka adalah
ibu Efita dan dia menyuruh Shintya untuk masuk ke dalam rumahnya.
“Tante,apa tante tahu dimana
keberadaan Efita sekarang?Karena sudah 3 hari dia tidak masuk”Tanya Shintya dengan
penasaran sekaligus kawatir dengan keadaan sahabatnya itu.”Tante juga tidak
tahu Shin,tante juga bingung”jawab ibu Efita.
“Kira-kira tante melihat ada yang
aneh dari Efita nggak tante?”Tanya Shintya.”Tidak,eh tunggu tunggu.Waktu dia
pulang setelah pergi dengan Reno di terlihat agak aneh.Kamu tahu nggak kenapa?”
Shintya menggeleng,dia sendiri tidak
tahu masalah yang dialami oleh Efita.Tapi Efita selalu cerita pada Shintya apa
saja.Tapi kali ini dia tidak cerita apa-apa pada dirinya.”Memangnya Efita waktu
itu kenapa tante?”Tanya Shintya.
“Waktu itu Efita hanya diam,tante
suruh makan dia nggak mau malah ke kamarnya.Tante bingung sekali”terang ibu
Efita sambil menerawang jauh memikirkan anaknya.”Apa itu semua karena Reno?”
“Aku tidak tahu tante,tapi saya akan
coba untuk menanyakan pada Reno”.
***
Shintya datang ke rumah Reno.Di sana
dia melihat Reno yang sedang duduk sambil menerawang entah apa.
“Ren?”tegur Shintya membuyarkan
lamunan Reno.”Eh kamu Shin.Ada apa?Kok tumben datang ke rumah aku?
“Gini Ren aku mau Tanya soal
hilangnya Efita,kamu tahu nggak?”Tanya Shintya dengan wajah yang sangat
tegang.Reno justru terbelalak”Apa?Efita menghilang?Pantas saja dia tidak pernah
menjawab telefon atau smsku jadi dia menghilang”.
“Kamu nggak tahu kalau dia menghilang
Ren?”Tanya Shintya yang kini lebih serius.”Aku nggak tahu Shin,bener nggak
tahu.Aku terakhir ketemu dia aja saat menonton di bioskop 4 hari yang
lalu”terang Reno.Reno ingat betul waktu itu Efita diam saja tidak menjawab
sepatah katapun saat Reno tanya Efita hanya bicara kalau dia ingin pulang,hanya
itu saja dan setelah itu dia tidak bisa menghubungi Efita.
***
Shintya datang ke rumah Efita untuk
menanyakan apakah Efita sudah ditemukan apa belum.
Sesampainya di sana,belum ada kabar
apapun dari Efita.Justru sekarang ibu Efita hanya menangis saat ditanya tentang
Efita yang belum ketemu,hanya ayah Efita yang bisa diajak bicara.
“Om,saya kemarin dari rumah Reno.Saya
tanya dimana keberadaan Efita,tapi dia justru dia sendiri tidak tahu kalau
Efita telah menghilang”terang Shintya menjelaskan.”Iya,om juga sudah
tahu.Bahkan dia sekarang ikut membantu kami semua untuk mencari Efita,yang bisa
kita lakukan sekarang hanya bardoa dan berusaha”.
Mendengar kata-kata ayahnya Efita,Shintya
juga ikut mencarinya.Sekarang semua orang ynag menyayanginya ikut mencari Efita
dan berharap Efita segera kembali.Dan bisa berkumpul dengan orang yang sayang
padanya.
***