Putri Yang Malang
Rintikan hujan turun secara perlahan ke bumi.Membasahi yang
ada dibawahnya,langit menghitam seakan mereka sedang bersedih hati.Angin
tertiup secara perlahan melewati kulitku.
Suasana yang tak begitu bersahabat,seolah menggambarkan orang-orang
yang berpakaian serba hitam.Wajah mereka tertunduk,butiran demi butiran air
mata mengalir di wajah mereka.Termasuk aku.
Aku tak pernah menyangka,aku akan menepaki tempat tujuan
terakhir manusia secepat ini.Dan melihat tulisan di sebuah papan yang
ditancapkan ke tanah,tulisan yang bertulis “Putri Chintya”.Aku terus menatap
tulisan itu.Aku terus menatap tulisan itu,butiran demi butiran air
mataterus-menerus mengalir di wajahku,seperti mereka akan berlomba untuk
menang.
Hatiku sakit melihat tulisan itu.Bagaimana tidak,papan yang
bertuliskan nama sahabatku.Sahabat yang sangat kusayangi ,sahabat yang selalu
ada saat aku sedang mendapat
masalah.Tapi sekarang dia telah pergi.Pergi selama-lamanya.Pergi meninggalkan
semua orang yang mencintainya .
Acara pemakaman telah selesai,sekarang waktu kami untuk
pergi,tapi rasanya aku masih ingin berada di sini.Aku masih tidak percaya,Putri
telah pergi secepat ini.Kalau tahu dia akan pergi secepat ini,aku pasti akan
pulang ke Indonesia lebih cepat.Dan aku bisa menemaninya.
Satu persatu orang mulai pergi,dan lama-kelamaan hanya
tersisa 1 orang.
Romy,dia masih di sana tertunduk pada makam Putri.Aku
menghampirinya.”Belum pulang Rom?”tanyaku sambil menyeka air mata yang akan
keluar.”Aku tidak ingin pulang sekarang,aku masih ingin berada di sini.
“Kalau aku tahu,Putri akan pergi secepat ini aku tidak pasti
akan pulang lebih awal”Kataku,”Kenapa Putri bisa kecelakaan?”
Romy yang tadinya menunduk kini di mengangkat wajahnya.Air
mata yang terus mengalir membuat matanya agak merah,”Kecelakaan?Siapa?Putri?”Dia
mengajukan pertanyaan yang tidak aku mengerti sama sekali,”Putri tidak
kecelakaan”.
Aku tambah bingung,apa yang terjadi pada Putri
sebenarnya?Banyak orang bilang kalau Putri meninggal karena kecelakaan.Tapi
kenapa Romy berkata seperti itu padaku?
“Apa maksud kamu?Sebenarnya Putri itu kenapa?”tanyaku.Mata
Romy beralih ke nisan Putri,dia menatap nisan itu dan meneteskan air mata.
“Sebenarnya Putri meninggal bukan karena kecelakaan,tapi
karena dia sakit”Jelas Romy masih menatap nisan Putri”.
“Sakit?Sakit apa ?”tanyaku lebih serius.Sekarang mata Romy
beralih memandangku”Kanker Darah”.
Seketiak itupun aku menangis tersedu-sedu.Butiran demi
butiran air mata sekarang berlari melewati pipiku.Bagaimana aku tidak tahu
kalau selama ini sahabatku menderita kanker?
Pasti dia sangat kesakitan saat itu,tapi aku tidak tahu dan
justru pergi ke negeri asing.”Kenapa tidak ada satu orang pun yang memebri
tahuku?”tanyaku pada Romy.
Saat Romy akan menjawab,hujan semakin deras.Seolah mereka
sedih dengan kepergian Putri.Romy memebawaku pergi dari makam.Kami naik
mobilnya.Aku masih tidak bisa percaya apa yan sebenarnya terjadi.
Aku dan Romy masih menangis,walau kami telah pergi dari
pemakaman.”Kenapa tidak ada yang member tahuku?!”Sekarang aku membentak Romy.
Romy langsung menepikan mobilnya.Dia juga ikut menangis.”Aku
tidak tahu,tidak banyak orang yang tahu kalau Putri itu sakit,bahkan kedua
orang tuanya”jelas Romy.
“Lalu bagaimana kalian tahu kalau Putri sakit?”
Romy menghela nafas dan dia mulai bercerita.”Orang tua Putri
menyadari kalau dia sakit saat rambutnya mulai rontok,badannya kurus dan dia
selalu mimisan.Aku sendiri tahu kalau Putri sakit saat aku ingin memberikan
kejutan.Tapi justru aku yang di beri kejutan olehnya”Jelas Romy menerangkan dan
dia sekarang seperti menerawang.
“Saat aku melihatnya,kepalanya botak,tubuhnya kurus kering
dia seperti orang yang rapuh.Tapi dia tidak pernah hilang semangat untuk sembuh
dari sakitnya.Dia terus berusaha dan berusaha agar bisa sembuh.Tapi Tuhan
terlalu sayang padanya sehingga dia diambil”
Penjelasan Romy membuatku semakin tersayat-sayat.Aku tidak
ada di sampingnya saat dia kesakitan.Teman macam apa aku ini?
“Sejak kapan dia mulai sakit Rom?”tanyaku.
“Sejak dia kelas 3 SMA,penyakit itu telah menggerogoti tubuhnya”jawab
Romy membuatku menitihkan air mata yang lebih banyak lagi.
“Dia pernah bilang,kalau dia tidak ingin dikasihani.Dan dia
juga bilang,jika dia meninggal jangan pernah menangis untuknya”lanjut Romy
menjelaskan.
Seketika itu pun aku terdiam,tangisku menghilang dan
membayangkan wajah Putri yang penuh senyum.Sejak dulu aku tahu kalau Putri itu
kuat dan tegar,tapi aku tidak pernah tahu kalau Putri itu memang sangat kuat
dan juga tegar dalam menghadapi semua ini.Aku benar-benar kagum padanya .Aku
ingin menangis untuk hari ini,hanya hari ini,Putri maafkan aku karena aku
menangis saat ini ,hanya saat ini.Besok aku tak akan menangis lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar